Header Ads


Momentum Hardiknas Kepala SLB Negeri Lingga Beri Penghargaan untuk Guru dan Tendik Terdisiplin


Dabosingkep — Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2025, SLB Negeri Lingga kembali menunjukkan komitmennya terhadap peningkatan mutu pendidikan dan penguatan karakter tenaga pendidik serta kependidikan. Bertempat di halaman sekolah, upacara Hardiknas yang berlangsung khidmat tahun ini sekaligus menjadi momentum pemberian penghargaan kepada guru dan tenaga kependidikan (tendik) terdisiplin, khususnya bagi mereka yang secara konsisten datang paling awal ke sekolah sepanjang tahun ajaran.

Penghargaan ini diberikan langsung oleh Kepala Sekolah, Bapak Momon Kusmana, S.Ag., M.Pd., yang dikenal sebagai pemimpin inspiratif dan penggerak budaya disiplin serta kerja keras di lingkungan SLB Negeri Lingga. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa budaya kedisiplinan merupakan kunci utama dalam membangun pendidikan yang bermartabat dan inklusif, terlebih di satuan pendidikan luar biasa yang menangani peserta didik dengan kebutuhan khusus.

“Kedisiplinan adalah bentuk kecintaan kita terhadap profesi, bentuk tanggung jawab terhadap amanah, dan wujud keteladanan nyata bagi anak-anak kita. Peringatan Hardiknas adalah momen yang tepat untuk memberi apresiasi kepada mereka yang menunjukkan komitmen tersebut secara nyata,” ujar beliau di hadapan seluruh peserta upacara.

Tradisi Apresiasi yang Menjadi Inspirasi

Tradisi pemberian penghargaan kepada guru dan tendik yang datang paling awal ke sekolah bukan hal baru di SLB Negeri Lingga. Inisiatif ini telah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir dan menjadi kegiatan tahunan yang selalu dinanti oleh seluruh warga sekolah. Penilaian dilakukan secara transparan dan objektif berdasarkan data absensi yang tercatat otomatis melalui sistem elektronik, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

Tahun ini, terdapat tiga orang guru dan dua orang tenaga kependidikan yang menerima penghargaan. Selain piagam penghargaan, para penerima juga mendapatkan uang pembinaan yang diharapkan dapat menjadi motivasi untuk terus mempertahankan serta meningkatkan kinerja dan etos kerja.

Salah satu guru penerima penghargaan, Ibu  Murni, S. Pd. SD, GR. dan tendik Muttaqin S. I.Pust, mengaku terharu dan bangga atas perhatian sekolah terhadap hal-hal kecil namun bermakna seperti kedisiplinan waktu. “Saya tidak pernah menyangka bahwa datang pagi-pagi dan menyiapkan kelas dengan tenang akan mendapat apresiasi seperti ini. Rasanya menjadi lebih semangat menjalani tugas sehari-hari,” ungkapnya.

Mendorong Budaya Disiplin yang Menular

Kepala sekolah juga menyampaikan bahwa penghargaan ini bukan sekadar simbolis, melainkan bagian dari strategi membangun budaya kerja yang positif. Kedisiplinan tenaga pendidik dipercaya akan menular secara alami kepada peserta didik, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus yang sangat membutuhkan konsistensi dan keteraturan dalam proses belajar-mengajar.

“Anak-anak kita meniru apa yang mereka lihat. Ketika guru-gurunya disiplin, hadir lebih awal, menyiapkan pembelajaran dengan serius, maka itu akan menjadi teladan yang kuat. Terutama di SLB, di mana rutinitas dan stabilitas sangat memengaruhi perkembangan anak,” tutur Bapak Momon.

Pihak sekolah juga terus mendorong penerapan prinsip 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) serta etika kerja yang baik di antara seluruh staf. Kehadiran tepat waktu dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap waktu orang lain dan kesiapan mental untuk memberikan layanan pendidikan terbaik bagi peserta didik.

Hardiknas dan Refleksi Makna Pendidikan Inklusif

Hardiknas tahun ini mengusung tema nasional “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar.” SLB Negeri Lingga menafsirkan tema ini sebagai ajakan untuk terus memajukan pendidikan inklusif secara kolaboratif dan berkelanjutan. Pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus menuntut perhatian, kesabaran, dan inovasi yang lebih tinggi dari para pendidik. Oleh karena itu, setiap upaya peningkatan profesionalitas dan semangat pengabdian harus terus diapresiasi dan dikembangkan.

“Merdeka Belajar bagi kami bukan hanya kurikulum fleksibel, tapi juga ruang tumbuh bagi semua pihak—termasuk guru dan tendik—untuk berkembang dengan penuh semangat dan penghargaan,” kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Ibu Lilis Nurjanah, S.Pd.

Dalam rangkaian acara, juga disampaikan orasi ilmiah singkat oleh salah satu guru senior tentang pentingnya membangun karakter disiplin sejak dini. Siswa-siswa pun turut menampilkan pertunjukan seni, seperti pembacaan puisi dan musik isyarat, yang menunjukkan bakat luar biasa mereka meskipun dalam keterbatasan fisik atau intelektual.

Penutup dan Harapan ke Depan

Di akhir kegiatan, Kepala Sekolah kembali mengajak seluruh civitas sekolah untuk menjadikan momen Hardiknas sebagai titik refleksi dan komitmen baru dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan. Dengan kerja sama yang solid antara guru, tendik, siswa, orang tua, dan pemerintah, SLB Negeri Lingga optimis bisa terus menjadi sekolah rujukan dalam praktik pendidikan inklusif yang bermutu dan bermartabat.

Editor: Tim Humas SLB Negeri Lingga

Foto: Dokumentasi Panitia Hardiknas 2025

Diberdayakan oleh Blogger.
" Selamat Datang di Website Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Lingga - Provinsi Kepulauan Riau Indonesia "