Panen Sayuran Hidroponik SLB Negeri Lingga: Wujud Pendidikan Mandiri Dan Keterampilan Berbasis Praktik
Lingga, 27 Agustus 2024 – Suasana penuh semangat terlihat di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLB N) Lingga saat dilaksanakan panen sayuran hidroponik pada hari ini. Kegiatan ini merupakan bagian dari mata pelajaran keterampilan pilihan sekaligus unit produksi sekolah yang terus dikembangkan sebagai bentuk pembelajaran berbasis praktik untuk siswa-siswi berkebutuhan khusus di SLB N Lingga.
Panen kali ini berfokus pada sayuran sawi hijau yang telah dirawat dengan teknik hidroponik oleh para siswa. Dalam semester ini, kegiatan panen telah dilakukan dua kali, menunjukkan keberhasilan program ini dalam mendukung kemandirian siswa. Kepala SLB Negeri Lingga, Momon Kusmana, S.Ag., M.Pd., menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan praktis kepada siswa agar mereka mampu bercocok tanam secara mandiri.
Pendidikan Berbasis Keterampilan untuk Kemandirian
Hidroponik merupakan salah satu dari sekian banyak keterampilan pilihan yang diajarkan di SLB N Lingga. Program ini dirancang untuk memperkenalkan siswa pada metode bercocok tanam modern yang tidak memerlukan lahan luas. Dengan menggunakan teknik ini, siswa diajarkan bagaimana mengelola tanaman, mulai dari penanaman, perawatan, hingga panen.
“Program ini tidak hanya bertujuan untuk mendidik siswa agar mandiri, tetapi juga memberikan wawasan tentang peluang usaha yang dapat mereka kembangkan di masa depan,” ujar Momon Kusmana. Beliau berharap keterampilan ini dapat membantu siswa berkebutuhan khusus untuk lebih percaya diri dan memiliki kemampuan yang aplikatif.
Proses Panen yang Melibatkan Siswa Secara Aktif
Dalam proses panen kali ini, siswa dilibatkan mulai dari memeriksa kondisi tanaman, memanen sayuran, hingga membersihkannya. Pendekatan ini memberikan pengalaman langsung kepada siswa mengenai pentingnya tanggung jawab dan kerja sama tim.
“Melihat anak-anak bersemangat memanen hasil kerja keras mereka sendiri adalah momen yang sangat membanggakan,” lanjut Momon Kusmana. Ia juga mengapresiasi dedikasi para guru pendamping yang telah membimbing siswa selama proses pembelajaran ini.
Hasil Panen Sebagai Unit Produksi Sekolah
Sayuran hasil panen tidak hanya digunakan untuk kebutuhan internal sekolah, tetapi juga menjadi bagian dari unit produksi SLB N Lingga. Dengan demikian, program ini juga mendukung upaya sekolah dalam mengajarkan aspek kewirausahaan kepada siswa. Sayuran yang dipanen dipasarkan kepada masyarakat sekitar, menjadikan program ini sebagai sarana untuk menghubungkan siswa dengan lingkungan sosial mereka.
Melalui unit produksi ini, SLB N Lingga tidak hanya berperan sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai komunitas yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Hasil penjualan sayuran digunakan untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar serta pengembangan program keterampilan lainnya di sekolah.
Harapan untuk Masa Depan
Momon Kusmana menyampaikan harapannya agar program hidroponik ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi siswa. “Kami ingin para siswa tidak hanya belajar keterampilan, tetapi juga merasa percaya diri untuk berkontribusi di masyarakat,” tegasnya.
Beliau juga berharap program ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah lain di Kabupaten Lingga untuk mengembangkan pembelajaran berbasis praktik yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Dengan dukungan berbagai pihak, SLB N Lingga berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi dalam mendidik siswa berkebutuhan khusus.
Panen Kedua dalam Semester Ini
Panen sayuran sawi kali ini merupakan yang kedua dalam semester ini, menunjukkan keberlanjutan program hidroponik di SLB N Lingga. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa siswa mampu menguasai keterampilan bercocok tanam dengan baik.
“Saya senang bisa memanen hasil tanaman yang saya rawat,” kata salah satu siswa dengan penuh antusias. Testimoni ini menggambarkan dampak positif program ini terhadap kepercayaan diri siswa.
Dukungan Orang Tua dan Masyarakat
Keberhasilan program hidroponik ini tidak lepas dari dukungan orang tua siswa dan masyarakat sekitar. Dengan adanya program ini, masyarakat di Kabupaten Lingga semakin menyadari pentingnya pendidikan berbasis keterampilan bagi siswa berkebutuhan khusus.
Orang tua siswa juga merasa bangga melihat anak-anak mereka mampu menghasilkan sesuatu yang nyata dari proses belajar di sekolah. Dukungan moral dan material dari masyarakat diharapkan terus meningkat untuk mendukung keberlanjutan program ini.
Kegiatan panen hidroponik di SLB N Lingga bukan hanya sekadar pembelajaran keterampilan bercocok tanam, tetapi juga merupakan bagian dari upaya sekolah untuk membangun kemandirian siswa dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan. Dengan memadukan pendidikan akademik dan keterampilan praktis, SLB N Lingga membuktikan bahwa setiap siswa memiliki potensi untuk berkembang dan berkontribusi bagi masyarakat.
Program ini menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus mendukung pendidikan inklusif dan berbasis praktik di Indonesia. Dengan komitmen dan kerja keras, SLB N Lingga terus melangkah maju sebagai pelopor pendidikan keterampilan yang mendukung kemandirian siswa berkebutuhan khusus.




SLB Negeri Lingga